Kamis, 10 Mei 2012

ISLAM DI ASIA TENGGARA


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Makalah
Islam adalah agama yang pada saat ini sudah menyebar ke seluruh benua. Karena memang didalam ajaran islam itu sendiri menuntut kepada orang yang memeluk agama islam untuk menyebarkannya kepada umat-umat yang lainnya yang belum kenal islam, di dalam islam pun ajaranya mudah dimengerti sesuai rasional dan juga banyak bukti-bukti alam bahwa agama islam adalah agama yang benar. Maka orang islam yang berakhlak baik memudahkan dalam penyebaranya agar penduduk sekitar yang non islam mau menerima, mengikuti, dan masuk agama islam.
Salah satu fakta tentang orang yang paling berpenggaruh diseluruh dunia nomor satu adalah nabi kita rosulullah Muhammad saw. Beliau menyebarkan islam sendirian dimekkah yang saat itu penduduknya jahiliyah dan kemudian berubah menjadi masyarakat yang berakhlak baik dengan memeluk agama islam yang dibawa oleh nabi. Dari sinilah sejarah penyebaran islam semakin luas ke seluruh dunia hingga sampai ke Indonesia.
B.     Tujuan Makalah
1.    Menyelesaikan tugas yang dibebankan untuk mata kuliah sej. Peradaban islam.
2.    Menambah pengetahuan tentang bagaimana penyebaran islam di Asia Tenggara.
3.    Menumbuhkan kesadaran bahwa betapa beratnya penyebaran islam ke seluruh dunia
4.    Mendorong orang agar menceritakan kepada yang lain yang belum tau sejarah islam.
5.    Memotifasi kalangan umat islam untuk ikut serta menyebarkan ajaran islam ke pelosok yang belum mengenal islam.
C.     Rumusan Makalah
1.    Sekilas tentang Asia Tenggara.
2.    Proses masuknya islam ke Asia Tenggara.
3.    Perkembangan islam di Asia Tenggara.
4.    Islam di Nusantara Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Islam Di Indonesia
Islam sudah masuk ke Indonesia dari abad ke-7 dan telah dianut sebagian besar orang Indonesia baik sebagai agama maupun sebagai hokum.
Negara islam telah berdiri pada abad ke-13 dan berkembang pada akhir abad ke-15 atau awal abad ke-17 dengan berdirinya beberapa kerajaan islam, seperti Aceh, Banten, Mataram, Gowa, Tallo, Ternate/ Tidor.
a)             Proses Islamisasi
Perkembangan pelayaran dan perdagangan yang bersifat internasional di Asia Tenggara disebabkan oleh kegiatan kerjaan Sriwijaya.[1]
Pada abad ke-7 Islam belum menyebar luas secara merata di seluruh penjuru nusantara. Karena pengaruh agama Budha masih memegang peranandi kerajaan Sriwijaya, terutama dalam kehidupan social, politik ekonomi dan budaya dengan demikian pandangan muslim memanfaatkan politiknya dalam mendukung daerah-daerah yang mendukung daerah-daerah yang muncul danmenyatakan diri sebagai kerajaan yang bercorak Islam. Kedatangan islam dan penyebarannya kepada golongan bangsawan dan rakyat umumnya, dilakukan secara damai. Apabila situasi politik suatu kerajaan mengalami kekacauan dan kelemahan disebabkan perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana.
Menurut Uka Tjandrasasmita[2] saluran-saluran islamisasi yang berkembang ada enam:
1.      Saluran perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi karena factor hubungan ekonomi drengan pedagang-pedagang Muslim.
Perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.
2.      Saluran perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim.
Dalam perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden Rahmat atau sunan Ampel dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan puteri Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan lain-lain.
3.      Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengana jaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang mengawini puteri-puteri bangsawab setempat. Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih dikembangkan di abad ke-19 M bahkan di abad ke-20 M ini.
4.      Saluran prendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan Sunan Giri di Giri. Kleuaran pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan Agama Islam.
5.      Saluran kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.
6.      Saluran politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.
Untuk lebih memperjelas bagaimana proses masuknya agama Islam di Asia Tenggara ini, ada 3 teori diharapkan dapat membantu memperjelas tentang penerimaan Islam yang sebenarnya:
a.      Menekankan peran kaum pedagang yang telah melembagakan diri mereka di beberapa wilayah pesisir lndonesia, dan wilayah Asia Tenggara yang lain yang kemudian melakukan asimilasi dengan jalan menikah dengan beberapa keluarga penguasa local yang telah menyumbangkan peran diplomatik, dan pengalaman lnternasional terhadap perusahaan perdagangan para penguasa pesisir. Kelompok pertama yang memeluk agama lslam adalah dari penguasa lokal yang berusaha menarik simpati lalu-lintas Muslim dan menjadi persekutuan dalam bersaing menghadapi pedagang-pedagang Hindu dari Jawa. Beberapa tokoh di wilayah pesisir tersebut menjadikan konversi ke agama lslam untuk melegitimasi perlawanan mereka terhadap otoritas Majapahit dan untuk melepaskan diri dari pemerintahan beberapa lmperium wilayah tengah Jawa.
b.      Menekankan peran kaum misionari dari Gujarat, Bengal dan Arabia. Kedatangan para sufi bukan hanya sebagai guru tetapi sekaligus juga sebagai pedagang dan politisi yang memasuki lingkungan istana para penguasa, perkampungan kaum pedagang, dan memasuki perkampungan di wilayah pedalaman. Mereka mampu mengkomunikasikan visi agama mereka dalam bentuknya, yang sesuai dengan keyakinan yang telah berkembang di wilayah Asia Tenggara. Dengan demikian dimungkinkan bahwa masuknya Islam ke Asia Tenggara agaknya tidak lepas dengan kultur daerah setempat.
c.       Lebih menekankan makna lslam bagi masyarakat umum dari pada bagi kalangan elite pemerintah. Islam telah menyumbang sebuah landasan ldeologis bagi kebajikan lndividual, bagi solidaritas kaum tani dan komunitas pedagang, dan bagi lntegrasi kelompok parochial yang lebih kecil menjadi masyarakat yang lebih besar (Lapidus, 1999:720-721). Agaknya ketiga teori tersebut bisa jadi semuanya berlaku, sekalipun dalam kondisi yang berbeda antara satu daerah dengan yang lainnya. Tidak terdapat proses tunggal atau sumber tunggal bagi penyebaran lslam di Asia Tenggara, namun para pedagang dan kaum sufi pengembara, pengaruh para murid, dan penyebaran berbagai sekolah agaknya merupakan faktor penyebaran lslam yang sangat penting.
b)             Pertumbuhan lembaga sosial dan politik
Awalnya pemerintah kolonial memberikan kemerdekaan kepada umat Islam untuk melaksanakan ajaran agamanya sepanjang tidak mengganggu kekuasaan pemerintah Belanda. Sedangkan dalam bidang politik, pemerintah melarang keras orang islam membahas hokum islam baik dari Al-Qur’an maupun Sunnah yang menerangkan tentang politik kenegaraan atau ketatanegaraan.[3]
Pengaruh politik islam yang semakin kuat serta posisi ekonomi Indonesia yang berkembang, akibat pelayaran internasional dengan pedagang muslim arab, membuat pemerintah Portugis dan Belanda mulai tergoda untuk menjalin hubungan dengan penguasa pedagang di Indonesia (Asia Tenggara). Lambat laun mereka berkeinginan menguasai Indonesia dengan cara permainan politik. Dengan pengalaman itu, orang Islam bangkit dengan menggunakan taktik baru, bukan dengan perlawanan fisik tetapi dengan membangun organisasi. Akibat dari situasi ini timbullah perkumpulan-perkumpulan politik  baru dan muncullah pemikir-pemikir-pemikir politik yang sadar diri. SepertiBudi Utomo, Serikat Islam, Taman Siswa, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama,Dll.
c)              Perkembangan keagamaan dan peradaban
Ketika islam datang, sebenarnya kepulauan nusantara (Indonesia) sudah mempunyai peradaban yang bersumber kebudayaan asli pengaruh dari kebudayaan peradaban Hindhu-Buddha di india. Meskipun demikian islam cepat menyebar. Hal ini disebbkan Islam yang dibawa oleh kaum pedagang maupun para Da’I dan ulama masa awal, mereka semua menyiarkan suatu rangkaian ajaran dan cara serta gaya gaya hidup yang secara kuantitatif lebih maju dari peradaban yang ada. Bukti-bukti Perkembangan peradaban dan keagamaan di Indonesia adalah :[4]
1.                   Sebelum kemerdekaan
Sebelum Indonesia merdeka, islam telah berkembang dan mempunyai peradaban yang mencerminkan kemuliaan agama Islam, diantaranya:
                                                                   i.                        Adanya birokrasi keagamaan, dimana kedudukan ulama’ sebagai penasehat raja, terutama dalam bidang keagamaan terdapat di kerajaan-kerajaan islam.
                                                                 ii.                        Ulama dan ilmu-ilmu keagamaan
Penyebaran dan pertumbuhan kebudayaan islam di Indonesia terletak  di pundak para ulama’. Ada dua cara yang dilakukan para ulama’ dalam pengembangan ilmu-ilmu keagamaan, yaitu: membentuk kader-kader ulama’ dan menyebarkan karya-karya ke berbagai tempat yang jauh.
                                                               iii.                        Adanya arsitek bangunan yang menghasilkan seni-seni bangunan yang bercorak islam seperti masjid, ukiran, candi dan lain sebagainya.
2.                   Setelah kemerdekaan
i.                                 Berdirinya departemen agama
ii.                               Berdirinya lembaga-lembaga pendidikan
iii.                             Adanya hukum islam
iv.                           Terlaksananya haji
v.                             Berdirinya majlis ulama’ Indonesia (MUI).
D.     Islam di Thailand
1.              Proses Islamisasi
Kedatangan islam di thailand telah terasa pada masa pemerintahan kerajaan sukhotai di abad XIII M. perdagangan merupakan factor-faktor dominan yang mendekatkan islam dengan kerajaan Ayutthaya. Peran orang-orang muslim sebagai mentri dan saudagar yang dekat dengan raja menjadikan mereka kelompok yang berpengaruh di istana.
Kaum muslim hanya mampu mengontrol jalur perdagangan yang melintasi semenanjung, namun juga mampu mengamankan kunci perjanjian administrative di seluruh kerajaan Ayutthaya.
2.              Pertumbuhan Lembaga Sosial Dan Lembaga Politik
Upaya penyatuan politis daerah muslim ke dalam thailand merupakan hasil akhir perjuangan selama berabad-abad, dengan berbagai alas an  nasionalisme. Pembangunan dan keamanan pemerintah Thailand dalam abad - XX berusaha memperluas kekuasaan atas provinsi-provinsi selatan yang didiami orang-orang muslim ini. Langkah pertamanya adalah integrasi administrtif yang dirancang untuk memesukkan daerah-daerah muslim itu ke dalam system-sistem ini, maka dianggap perlu menempatkan mereka dibawah pejabat pemerintah Kristen dan Budhis Thailand. Di bidang politik, persoalan masyarakat muslim melayu yang ingin memisahkan diri sangat meresahkan kerajaan. Gerakan pemberontak kaum separatis melayu muslim melahirkan sejumlah organisasi seperti Pattani United Liberation Organization (PULO), Barisan Nasional Pembebasan Pattani (BNPP), Barisan Revolusi Nasional dan lain sebagainya.
3.              Perkembangan Keagamaan Dan Peradaban
Kerajaan thailand bukan Negara skular, tetapi sepanjang abad XX negeri ini termasuk semua konstitusi sejak tahun 1934 mengizinkan kebebasan beragama di kebanyakan Negara demokrasi skular. Raja merupakan kepala kehormatan agama Budha  di Muangthai. Di Thailand kaum minoritas muslim dipandang dengan sikap negative sebagai orang khaek yang berarti “tamu”. Secara resmi mereka disebut “orang-orang muslim Thai”,  hal yang menyinggung perasaan dikarenakan kata “Thai” berarti orang siam. Mereka menuduh bahwa kebijakan pemerintah menyebut mereka “muslim Thai” merupakan upaya yang disengaja untuk mengubur jati diri mereka sebagai orang-orang yang sama sekali berbeda dari orang-orang Thai lainnya. Pemerintah menyediakan dana untuk kegiatan keagamaan. Kaum muslim diperbolehkan melaksanakan dakwahdengan membentuk organisasi dan mengelola penerbitan literatur keagamaan yang sedang tumbuh. Meskipun demikian, kaum muslimin tidak bebas dari perpecahan. Ada empat kelompok yang mengklaim bahwa dirinya sebagai pihak yang mewakili kelompok yang didukung Negara, kelompok ortodoks yang menerbitkan Al-Rabitah dan kelompok muslim melayu tradisional didaerah selatan yang menentang kepemimpinan Chularamontri, namun menolak disebut sebagai rival Al-Jihad Al-Rabitah. Lepas dari itu semua, secara keseluruhan komitmen terhadap islam sedang tumbuh dikalangan muslim Thailand.[5]


BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Kawasan Asia Tenggara secara geografis meliputi beberapa Negara yaitu, Kamboja, Laos, Myanmar,Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, timor leste. Negara-negara ini mempunyai identitas dan ciri khas tersendiri.
Awal mulanya Negara-negara ini memeluk agama hindu-budha, kemudian islam datang, dan waktu itu orang islam melakukan perdagangan, karena hubungan perdagangan itu berjalan lancar dan saling menguntungkan, akhirnya agama islam disebarkan dan di ajarkan kepada penduduk pribumi. Meskipun pada awalnya ada kendala dan penolakan dari sebagian orang pribumi tetapi dengan kemampuan dan metode dakwah dari orang islam yaitu dengan cara perdagangan, melakukan perkawinan, dan berkoalisi politik dengan raja-raja sekitar maka mampu mengajak masyarakat sekitar mengikuti dan masuk agama islam dan mengembangkanya dengan banyak berdiri masjid-masjid, pesantren-pesantren, para ulama dan kiai, juga banyak berdiri kerajaan dibeberapa Negara di Asia Tenggara. Indonesia khususnya aceh adalah daerah paling barat dari kepulauan Nusantara adalah yang pertama kali menerima agama islam dan berdiri kerajaan islam yang pertama yaitu kerajaan Pasai.


[1] Dedi Supriadi,Sejarah Peradaban Islam,(Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 184-193
[2] Badri Yatim,Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), h. 201-204
[3] Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam,(Jakarta:PT. Raja GrafindoPersada. 2004)h. 297
[4] Badri Yatim,Sejarah Peradaban Islam,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), h.299
[5] Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam,(Jakarta:PT. Raja GrafindoPersada. 2004)h. 270-274

SURAT / الرّسالة


يعنى شيئ التي تستخدم ليخبر م علومات مكتوبة من طرف إلى طرف آخر.
الرسالة هي ورقة مكتوبة نيابة عن صاحب البلاغ الشخصية أو نيابة عن موقفها في الهيئة لأغراض مختلفة.
     راسل = المراسلات.
     Korespoden = الأطراف المعنية أو العوامل
ة
التواصل المكتوبة بوسائل الإعلامية الإلكترونية ما زال ضروريا للغاية ، ويتم استبدال وسائل الإعلام الأخرى.
هذه الرسالة لديها ميزة كدليل الأصيلة التي لديها القوة المشروعة للقانون لأن الرسالة الأصلية تجب أن تكون لها هوية واضحة ، أي التوقيع الأصلي و / أو الأختام (الهوية الرسمية للمؤسسة) الأصلية.
 
الخصوص الأشياء التي يملكها الرسالة :
۱. استخدام ورقة (جيدة ونظيفة ، وقياس سمك ، مخطط أو عادي).
۲. استخدام النماذج أو الأشكال.
۳. استخدام اللغة التي هي نموذجية.
٤. إدراج التوقيع والختم للمنظمة.
  الفطريات الرسالة
۱. آلة ليلقي بيانا ، لاحظ والطلب عليها أو طلب ، والأفكار أو الأفكار.
۲. الشّاهد المكتوب.
۳. آلة أن نتذكر --> الأرشيف.
٤. الشّاهد التاريخية --> الانتداب ، كورونا ، والتوصيات وغير ذلك.
٥. حجّة العمل --> كورونا وليرة سورية.
أنواع الرسالة
أنواع هذه الرسالة وينقسم الى :
   أنواع الرسالة التي اطلعت من الجانب ، والمحتوى والشكل واللغة ، مثل:
۱. خطاب رسمي / مكتب
۲. رسالة غير رسمية / شخصية
۳. نصف كتاب رسمي
   أنواع الرسالة بناء على المحتوى ، مثل :
۱. البريد الأسري / الشخصية
۲. رسائل الاجتماعية
۳. خدمة البريد
٤. الرسالة شبه الرسمية
٥. شعبة رسالة
  أنواع الرسالة وفقا لأهدافها ، بما في ذلك :
۱. مذكرة
۲. عريضة
۳. بريد الإعلام
٤. رسالة من العرض
٥. شهادة
٦. مرسوم
الشكل الرسائل هو المركّب من الرسائل وفقا للموقع وترتيب أجزاء الرسالة.
   وفقا للنمط العام في الرسالة المراسلات المعروفة ٦ أشكال من الحروف ، وهي :
۱. شكل كامل على التوالي.
۲. شكل مستقيم.
۳. ونصف على التوالي.
٤. القوس شكل الرسالة.
٥. شكل الاندونيسية الرسمية لفترة طويلة.
٦. شكل جديد الاندونيسية الرسمية.
   فروع الر سالة رسميا :
۱. رئيس الرسالة / رأسية.
۲. تاريخ الرسالة.
۳. النمرة / عدد, التذييل, هال, و طبيعة / درجة من الرسائل.
٤. عنوان الوجهة.
٥. تحياتي او مفتاح السّلام.
٦. المحتوى ، يتألف من : المقبلات, المحتوى, و تغطية.
٧. السلام الغطاء.
۸. المرسل الهوية ، TTD ، والأختام.
۹. اسم المكعب.
   الفرق او الخلافات بين رسالة رسمية وغير رسمية من جهة اللغة :
۱. الالقاء في خطاب غير رسمي يميل إلى مجانية وسهلة لفهم ، في حين لا يوجد خطاب رسمي.
۲. في هذه الرسالة غير الرسمية التي تستخدم عبارة لا تملك الخام، وتبدو مألوفة، وليس الانصياع لقواعد ، في حين لا يوجد خطاب رسمي.
۳. بشكل عام، اللغة الرسمية في هذه الرسالة لا تميل الى ان تكون خفيفة، ومألوفة، وليس الخام.
  الخصائص المميزات للأصناف لغة مكتوبة :
۱. وفقا لقواعد الإملاء
۲. وفقا للقواعد الأصلوب (نمط)
۳. يحتوي على الأفكار التي تعد الواحدة الوطنية
٤
.القسم  تماسك جزء
٥. يتفاوت
٦.
٧. منطقي

الرسائل التجارة

الرسالة الدعوة لبيع وشراء
هي الرسالة التى تحتوى على اتفاق ملزم بين كتبها الطرفين, وأكثر من ذلك. الرسالة التى شراء الجانبين يجب أن تفى اتفاقية بيع بوعودهاالتى تمّ الاتفاق عليها. إذاكان هناك طرف واحد عن وعود حدة مكافحة الإرهاب إنكار حق رفع دعوى. ضد الطرف الآخر للسلطات قضائ

هي الرسالة التي تحتوي على اتفاق ملزم بين الطرفين ، وأكثر من ذلك. الرسالة التي   كتبها اتفاقية بيع -- شراء الجانبين يجب أن تفي بوعودها التي تم الاتفاق عليها. إذا كان هناك طرف
واحد أن وعود حدة مكافحة الإرهاب إنكار حق رفع دعوى قضائية ضد الطرف الآخر للسلطات.
أهمية الرسائل التجارة
للرسائل التجارة و حسن تنسيقها أهمية كبرى فى الأعمال, لذلك على الكاتب أن يتوخى منتهى الدقة والعناية فيها, وهي تنم مرسلها ومبلغ نجاحه فى ادارة شؤون أعماله, ومنها يحكم القارئ على حسن سير العمل فى محل المرسل, من اجل ذلك نجد أن المحل الحديث الذى يغار على مركزه التجاري وشهرته يولى هذه الناحية بالغ اهتمامه للتأكيد من خلو رسائله من كل عيب أو نقص.
 اصول الرسالة التجارية
۱. يطبع على ورقة جيد اسم المرسل وعنوانه, ونوع محله التجاري, والبيانات الهامة كرقم الهاتف, ورقم صندوق البريد, والعنوان البرق و السجل التجاري.
۲. تاريخ تحرير الرسالة ويسبق عادة باسم البلد أو المدينة _ وخلافا للتحارير الخاصة _ يوضع التاريخ فى أعلى الرسالة.
 ۳. اسم المرسل اليه وعنوانه كاملين.
 ٤. التحية.
 ٥. موضوع الرسالة.
 ٦. الختام.
 ٧. التوقيع.
شروط الاتفاق جعل الرسالة البيع – الشراء :
 ۱. محتويات الأطراف ذات الصلة المتفق عليها.
۲. محتويات لم يتم الضغط على طرف الآخر.
 ۳. محتويات لا تسبب الهبات الساخنة مختلف الأطراف.
 ٤. القرارات على أساس من المداولات.
 ٥. الشكل تماما فى إطار القواعد.
 ٦. يرتدى بلغة مفهومة للطرفين.
٧. هناك أولئك الذين يعملون كشهود.
أنواع من الاتفاق الرسالة:
من جهة خطاب الموافقة على الاتفاق ينقسم الى :
۱. رسالة الاتفاق الحقيقي
        و يعنى هذا الرسالة أن تمت الموافقة على
 ۲. رسالة الاتفاق ليست الحقيقي
      وهذا يعنى أنه لم يكن مخولا هذه الرسال من قبل السلطات. وهذا عادة يسمى رسالة الاتفاق تحت اليد.
  اتفاق الرسالة ينقسم الى :
 ۱. رسالة من اتفاقية بيع - شراء
 ۲. رسالة من اتفاقية تأجير - شراء
 ۳. رسالة من اتفاقية تأجير - استئجار   
 ٤. رسالة من اتفاقية عقد العمل
 ٥. رسالة من اتفاقية الدين المستحكات    
٦. رسالة من اتفاقية الشركة    
عناصر رسالة من اتفاقية بيع – شراء :
 ۱. موضوع الرسالة من اتفاقية بيع - شراء
۲. هوية البائع و المشترى التى تشمل:
    ÷ الاسم    
    ÷ التوظيف
    ÷ العنوان, وغيره التى يعتبر ضروريا.
 ۳. محتويات الاتفاق.
     عادة, محتويات الاتفاق يتجسد فى شكل المقالات المتعلقة بما يلي: 
    أ  . جميع الانواع السلع من لمعلومات
   ب . الحقوق الالتزامات لكلا الطرفين
   ج . اتفق ثمانا
   د . فترة التسليم و الدفع
   ﻫ . استمرار الالتزام قائما بعد عملية
   و . تباين عن العبء
   ز . تباين الأطراف التكاليف وراء الاسم, فرعكو , والضرائب.
  ح . تباين إذا تحدث نزاعات.
  ط . تباين عن عدد الاتفاقات المبرومة.
 ي . تباين عن العلومات الزائد الاخر.
٤. مكان وتاريخ الصنع.
٥. توقيع الأطراف ذات الصلة و اسم الكامل.
٦. التوقيع و الاسم الكامل للشاهد.
٧. التوقيع و الاسم الكامل فى التصريح السمي.     

رسائل العشق

الرسالة الأقدام فى العالم وجد الحب من اي وقت مضى من حوالى  ۲۲٠٠ قبل الميلاد فى الفترة التى تبعد ۱٥٠ ادى نفر من مدينة بغدد, العرقى. ويستند هذا الإختراع على الحفريات الأثرية فى حوالى العام ۱۸۸۹ من قبل نوح كريمر أستاذ من الجامعة فيلادلفيا. علماء الأثر فى العثور على أول نحو ٧٠٠٠٠ قطعة أذرية اللغة السومرية التى كانت فى ذلك الوقت لا تزال غير قادرة ترجمة معنى اللغة. ٥۸ سنوات بعد سومرلج, اكتشاف خبير فى اللغة السومرية مشهورة. فى العالم لمسمّى مؤزّاز الأنهار الجليدى __ هاتيش حاولت تفسير معنى الواردة فى هذه الأعما ل الفينة ومثل لوحة على شكل فعلية أذرية مصنوعة من الحجر.